Aku Bahagia

Berserakan

tubuh dan pikiranku

bersama

sebuah robot

sepatu kulit

mahkota berduri

celana dalam

sepetak neraka

dan rembulan biru.

Aku bahagia

kau tak meraba kegelapan yang telanjang

kesakitan di dinginnya tubuhku

sementara gerigigerigi robot memaksa sepasang sepatu kulit 

berputar menginjakinjak semua cahaya
mencaricari kelima inderanya yang tersesat di sana.

Aku bahagia

kau tak mendengar kepalsuan

membisikkan kebahagiaan di kedua telingamu

sementara rembulan biru

melolongkan kebuasannya dalam kepuitisan yang memekakan.

Aku bahagia

kau tak mengendus wangi sepetak neraka

merebak dari lubang yang terbalut celana dalam

sementara seorang gadis kecil merebut sebuah mahkota berduri

dari ratu yang memerintah istana beraroma semu.

Aku bahagia 

jika pada akhirnya kau berjudi dengan katakata yang menciptakan semua

untuk menangkan kasih sayang yang berserakan 
di tubuh pikiran dan semestanya.